Tari Adat Kalimantan Utara – Selamat siang para sahabat HATMA. NET salam sejahtera untuk kita semua dan semoga selalu diberikan kesehatan dan kemampuan untuk menjalani masalah yang diberikan kepada kita. Terutama dinegara kita sendiri, akhir – akhir ini sedang mengalami banyak masalah. Tetapi kita harus selalu berusaha dan berdo’a agar bisa melewati masalah tersebut bersama – sama.
Mengenai masalah yang ada sekarang, saya akan ingatkan anda betapa kayanya negara kita Indonesia ini dengan kekayaan alam yang melimpah kita bisa memanfaatkannya menjadi makanan bahkan benda yang bermanfaat untuk kita sendiri dan orang lain. Apalagi kebudayaan kita sangat unik dan sangat eksotis, bahkan para turispun banyak mengakui keunikan kebudayaan Indonesia. Makanya kita harus menjaga Negara kita tercinta ini. Yaitu dengan cara selalu mempelajari kebudayaan dan kehidupan di Indonesia.
Mengenai kebudayaannya, kita sekarang kembali membahas tarian – tarian yang ada di Indonesia. Kita akan membahas tari adat Kalimantan Utara.
Tari ini punya penjelasan tersendiri, yaitu menurut Wikipedia Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
[toc]
Tari Adat Kalimantan Utara ada #7 yang Terunik
Tari adat Kalimantan Utara ini mempunyai tujuh tari adat yang sangat mengagumkan dan membuat orang – orang selalu tegang dan juga bertepuk tangan. Baik langsung saja kita bahas tari – tari tersebut satu – persatu.
1. Tari Magunatip / Lalatip
Tari Magunatip atau biasa disebut juga Tari Lalatip adalah tari adat Kalimantan Utara yang berasal dari daerah Tarakan dan Malinau. Pada zaman dahulu tarian magunatip atau lalatip digunakan sebagai latihan ketangkasan kaki dalam melompat dan menghindari rintangan. Hal ini dilakukan karena adanya perang antar suku. Kemudian latihan ketangkasan itu kini dijadikan sebuah tarian.
Dalam tarian magunatip atau lalatip ini terdapat tiga kelompok pemain yaitu kelompok penjepit kaki menggunakan batang kayu, kelompok penari sambil menari juga menghindari jepitan kayu dan kelompok pemain musik dengan alat musik tradisional Kalimantan Utara berupa gong dan kendang.
Tarian adat ini sangat mendebarkan karena penari dapat terjepit atau terapit kakinya oleh batang kayu bila terlambat menghindar apalagi saat penari menari dengan ditutup kedua matanya.
2. Tari Jugit
Tari Jugit adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Kabuaten Bulungan Kalimantan utara. Tari jugit ini hanya ditampilkan dikalangan istana. Pada dasarnya, tari jugit ini terbagi menjadi dua yaitu Jugit Paman dan Jugit Demaring, keduanya merupakan tari istana yang sakral walaupun sekilas nampaknya memiliki kesamaan, tetapi sebenarnya kedua tarian ini memiliki perbedaan yang sangat kompleks dari segi alat musik dan syair lagu, warna baju dan kain yang digunakan, gerak tangan saat memegang kipas dan selendang, serta peruntukannya untuk apa dan untuk siapa tari itu disuguhkan. Tari Jugit Paman hanya boleh disuguhkan kepada Sultan dan di tarikan didalam kraton sedangkan tari Jugit Demaring dapat disaksikan oleh rakyat biasa dan boleh disuguhkan diluar kraton.
Menurut legenda, tari jugit ini diciptakan oleh dua orang seniman sekaligus laksamana kesultanan Bulungan yaitu Datuk Maulana dan Datuk Mahubut. Jadi bisa dibayangkan umur tarian ini sudah begitu tua, bisa jadi sekitar paruh kedua abad ke-18 Masehi tari ini sudah menemukan bentuknya seperti yang dikenal saat ini.
Dari segi warna baju, Tari Jugit Paman dan Jugit Demaring memiliki perbedaan, yaitu dalam tarian Jugit Paman, penari harus menggunakan kombinasi warna merah di atas dan kuning di bawah, jadi jika dalam sebuah tari jugit, warna bajunya seperti diatas bisa dipastikan ia menarikan tarian Jugit paman. Sebaliknya penari Jugit Demaring menggunakan kombinasi baju kuning di atas dan hijau di bawah.
Gerak tangan dan kecepatannyapun berbeda, dalam Tari Jugit Paman biasanya tempo atau gerakan cenderung lebih cepat, sedang dalam tarian Jugit Demaring lebih lambat geraknya.
Bentuk gerakpun memiliki keunikan juga, memang kedua garik kaki kedua tarian ini hampi mirip, tapi gerak tangannya yang berbeda, dalam tarian jugit Paman, gerak tangan sebatas bahu, sedangkan pada jugit Demaring gerak tangan sebatas dada, Tangan kanan memegang kipas dan tangan kiri memegang selendang. Dalam Jugit paman tangan kiri tidak bergerak apa bila jatuh kebelakang, sedangkan pada Jugit Demaring tetap bergerak apa bila jatuh kesamping.
Pada tari jugit Demaring ada gerakan yang di sebut “Ayu Ane” atau menggendong anak, gerak ini tidak terdapat dalam jugit paman. Posisi tangan “Ayu Ane” kipasnya di kuncup kemudian, tangan kanan yang memegang kipas diletakan tangan kiri seperti posisi menggendong anak.
Syair lagu kedua tarian ini berbeda pula, dalam tarian jugit Paman hanya punya satu Syair yaitu Gandang Lais dan alat musiknya hanya kelantang atau kolintang dan itupun hanya tiga anak kolintang diman kan dua orang yaitu satu untuk bas dan yang lain memainkan dua anak kolintang lainnya. pada tari jugit Demaring ada dua Syair lagunya yaitu Kalau yang artinya Sore dan Jumalom atau jauh malam, dalam jumalom inilah ada potongan syair “Ayu Ane” tersebut, dalam Jugit demaring alat musiknya beragam, pada perkembangannya bukan hanya kelantang atau kolintang namun juga bisa menggunakan rebana dan biola khususnya pada syair lagu jumalom. sedikit catatan, dimasa lalu baik penyanyi syair dalam Jugit paman dan demaring, jumlahnya paling sedikit empat orang jika banyak bisa sepuluh orang karena lagu itu tidak boleh putus, dan sipenari mengikuti isyarat gerak dari syair tersebut, karena itu baik si penari maupun si penyanyi harus hapal mati dengan isi syair lagu tersebut.
3. Tari Blunde / Blundik
Tari Blunde atau biasa disebut Blundik adalah tarian tradisional Bulungan Kalimantan Utara. Tari Blunde atau blundik merupakan tari tradisional bulungan yang sudah hampir jarang sekali ditemukan. konon bentuk tari ini hampir sama dengan tari enggang dari suku Dayak, tetapi tidak menggunakan bulu enggang seperti umumnya melainkan hanya menggunakan tangan biasa dan kostumnya yang paling khas adalah ikat kepala, baju kebaya dan tapih atau sarung yang digunakan hingga menutup lutut. Menurut cerita zaman dahulu, tari ini diciptakan oleh Datuk Perdana dan syairnya menggunakan bahasa Kayan Pimping, barulah kemudian syairnya diciptakan ulang dalam bahasa melayu oleh Datuk Abdul Aziz yang berjudul Pinang Sendawar.
4. Tari Mance / Bemance
Tari Mance atau Bemance, disebut juga tari silat, geraknya hampir sama dengan bentuk silat pada umumnya namun lebih luwes dan lebih berupa tarian yang disuguhkan sebagai bentuk hiburan, dimasa lampau Bemance merupakan kegemaran sebagaian besar pemuda bulungan.
5. Tari Bangun
Tari Bangun merupakan tari magis dan sakral dan tujuannya untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan, biasanya diperuntukan untuk mengobati orang-orang sakit dimasa lampau, walaupun saat ini masih sering dimainkan, sifatnya sudah bergeser menjadi bagian dari seni tari murni, walaupun nuansa magis dan sakral tetap bisa dirasakan. Tari Bangun memiliki setidaknya tiga bentuk yaitu: Ngala Bedua’ dimaksudkan untuk mengambil semangat si sakit, Betujul atau yang dimaksud memberi makan sesuatu yang gaib, dan yang terakhir Persembahan.
6. Tari Jepen
Tari Jepen merupakan tari tradisional suku dayak pada umumnya, salah satunya yang ada di Kalimantan Utara. Tari Jepen merupakan tari yang bernuansa Islam diiringi dengan musik seperti musik rebana. Baju yang dikenakan berupa baju berwarna hijau dan kuning. Jumlah penarinya dalam tari ini bisa ditarikan oleh dua orang atau lebih dengan berpasang – pasangan. Tarian ini didominasi dengan gerakan kaki. Di negeri tetangga tari Jepen juga terkenal disana seperti Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia. Tari Jepen hampir sama dengan tari-tari yang ada diwilayah pesisir seperti Riau, dengan sebutan yang berbeda yakni Tari Zapin atau Japin.
7. Tari Kancet Ledo
Tari Kancet Ledo merupakan tarian daerah yang berasal dari Baram Sarawak Kalimantan Utara, atau juga berasal dari suku Dayak Kenyah. Gerakan tari ini menggambarkan kelembutan seorang gadis, seperti ketika angin berhembus yang mengayunkan padi. Pakaian yang dikenakan dalam tari ini menggunakan pakaian adat suku Dayak Kenyah dengan rangkaian buket sejumlah ekor burung enggang.
Nah itulah tadi ada tujuh macam tari adat Kalimantan Utara yang sangat menakjubkan ya. Bagi para sahabat yang ingin mempelajari tari – tari adat tersebut belajarlah dengan ahlinya, karena tarian – tarian tidak bisa dipelajari dan dipraktekkan sendiri, maka dari itu harus ada guru yang memperagakannya.
Artikel Terkait: