kenakalan-kanakalan penulis saat sekolah
kenakalan-kanakalan penulis saat sekolah-melanjutkan cita-cita dan impian setelah lulus sekolah menengah atas menjadi kebingungan bagi saya, apalagi ditambah setelah ada beberapa masalah pribadi saya dan keluarga saat itu, namun berkat niat yang kuat untuk membanggakan orang tua dan orang-orang disekitar.
bercita-cita ingin menjadi seorang guru sudah menjadi banyak incaran semua orang, karena dengan manjadi seorang guru bisa memberikan ilmu kepada banyak orang, dan bisa bermanfaat buat orang lai
menjadi pertanyaan besar dalam benak pikiran yang membuat saya bingung sampai saat ini, pada hal saya tidak sepintar yang mereka kira, karena banyak kenakalan-kenakalan yang saya lakukan tidak diketahui oleh banyak orang, dibawah inii saya kan menceritakan sedikit kenakalan saat masih bersekolah.
1. Kenakalan penulis saat di Madrasah Ibtidayyah.
Waktu sekolah madrasah ibtidayyah negeri. Saat itu hari rabu kalau tak salah kebetulan guru pelajaran seni budaya. Ibu pelajaran tersebut belum masuk, Jadi saya izin dengan teman untuk saya mau ke WC untuk kencing sebentar, beberapa saat saya kembali kekelas.
Jreengg “masuk baris di depan” teriak ibu, dalam hati apa yang terjadi, ya sudah baris didepan saat itu wajah kawan-kawan yang maju murung, dan ibu marah-marah, dalam hati merasa saya tidak melakukan salah apa-apa? Kerena juga takut juga saya turuti lah perintah Ibu Guru.
Setelah dijelaskan oleh ibu, ternyata salah kawan-kawan saya sebelum Ibu datang mereka ribut dan asik bermain bola didalam kelas. Sebenanya Saya tidak ikut, tetapi tetap saja disuruh maju dan juga berbaris didepan kelas. lama ibu memarahi kami semua sampai akhirnya ibu mengambil menggaris pelajaran yang panjang satu meter dipukul penggaris mengantam kaki kanan kami semua, sakit pasti tapi kami namanya hanya sebagai murid tidak bisa melawan karena memang salah. ya sudah kami tahan pukulan displin itu.
Tapi dalam hal ini ada pelajaran yang berharga. “saat Ibu marah dalam kelas jangan langsung masuk” berlama-lama di WC aja hehe bercanda. Tapi dari situ semua kawan-kawan saya tidak melawan karena memang mereka yang salah, termasuk saya juga sering bermain dikelas, tapi kebetulan saya tidak ikut main, mungkin ibu saya kasyaf(bisa mengatahui) hehe.
Seandainya itu terjadi di masa sekarang mungkin sudah banyak siswa yang melaporkan kepada orangtua ataupun polisi. Inilah bedanya pendidikan dulu dan sekarang. “sepandai-pandai nya main bola didalam kelas pasti akan dimarahi oleh Ibu Guru Juga”.
2. Kenakalan penulis saat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 19
Berbeda ceritanya waktu di Sekolah Menengah Pertama, saat itu pelajaran fisika dimana saya siswa sering duduk didepan, keadaan lab fisika terdapat meja yang panjang diisi langsung 4 atau 5 orang siswa.
sering duduk didepan juga bukanya merasa pintar tapi memang tidak kelihatan kalau duduk dibelakan dikarenakan penulis tinggi hanya 145an atau termasuk badan kecil. Hehe. Duduklah kami berlima siswa, yang badan-badannya kecil didepan, jadi 3 orang perumpuan 2 orang laki-laki. Seperti sekolah yang lain setiap kali guru masuk kelas pasti mengucapkan salam.
setiap awal pelajaran diharuskan menyambut guru yang ingin mengajar dengan memberi salam, “beri salam” teriak salah satu teman saya dibelakang “Assalamualaikum, Wr Wb” dengan keadaaan berdiri seluruh siswa kelas fisika,
entah setan apa yang merasuki penulis saat itu sehingga menarik kursi teman saya disampingnya, padahal kursi lab fisika itu tinggi dan terbuat dari besi. Kenakalan-Kenakalan Penulis Saat Sekolah
Semua teman-teman tertawa melihat kawan saya itu terjatuh, dia tergeletak dilantai dan pinggang terbentur kursi tersebut, Dalam hati menyesal dan kasian karena dia kesakitan dan menangis, kemudian ibu amel mendekat dan memarahi, mulai saat itu ibu amel tidak percaya lagi dengan saya, dan berita itu juga sampai ketelinga orangtua.
Setelah beberapa tahun saya lulus kembali berkunjung kesekolah, ketemu dengan Ibu Amel yang beliau sangat ingat dengan saya “ kamu ini akbar yang manarik kursi teman disebelahkan”. ini menjadi pelajaran berharga sebanyak apapun kebaikan yang dimiliki seseorang namun setelah terdapat keburukan, maka keburukan yang akan selalu di ingat. dan Seorang siswa itu ada dua kategori yang selalu di ingat, kepintaranya dan kenakalanya.
3. Kenakalan penulis saat di Sekolah Menengah Atas Negeri 13
Kemudian diwaktu Sekolah Menengah Atas seperti yang mereka bilang masa-masa yang paling rame itu adalah masa SMA disana, banyak terdapat pengalaman yang saya dapat dimasa sekolah cinta, persahabatan, perkelahian, kebersamaaan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia hehe.
Mulai mana mau berceritanya, mungkin dikatakan orang yang paling unik, karena badan karena masih kecil dari teman-teman yang lain. Masalah cinta monyet pun pasti kalah dengan mereka karena mereka hanya menilai dari fisik, bukan barang heheh salah,, maksudnya barang hati.
Dibilang setia juga tidak tapi memang kada payu haja hehe, di SMA saya termasuk orang yang aktip akedemis, organisasi, dan sosial, sering dikirim mengikuti lomba tingkat sekolah, cerdas cermat PKN, Lomba Fisika,Lomba Kimia dan Lomba Futsal dari kesemua tersebut Allhamdulillah belum ada yang menang,
tapi dari kekurangan ku paling tidak mereka dapat melihat keaktipan kita, kita harus bisa membuktikan apa yang kita lakukan akan bermanfaat buat orang lain dan akan selalu di ingat, masalah menang kalah biasa ja, yang penting traktir makan oleh pihak sekolah.
Kembali bicara yang paling berkesan dan kenalan selanjutnya adalah, saya membikin satu hamper satu kelas menangis, kecuali yang lakian, soalnya waktu itu saya jurusan IPA, jadi jumlah laki-laki hanya 7 orang dari kurang lebih 30an puaskan.
Tepatnya waktu kelas 3 mendekati masa akhir sekolah, dari satu kelas itu terdapat bermacam-macam kubu, ada kubu kutu buku, gawian nya belajar-belajar targetnya peringkat, ada kubu gaul yang penting gang nya terkenal, gawian nya memanfaatkan, ada kubu setengah gaul setengah pintar hehe.
Dan terakhir saya team laki penghibur. Dari dulu saya memang suka berteman, yang mana ja coba dirasuki hehe (dikawani maksudnya), mencoba orang yang netral. Karena menjelang ujian akhir kami satu kelas disuruh bikin tugas akhir seni budaya, yaitu membuat drama atau teater.
Untuk hari pertama sampai dengan beberapa minggu latihan, okelah semua nya berjalan dengan lancer, drama yang disusun sudah tersedia tinggal merubahnya saja.
Waktu itu juduk yang kami angkat, “cinta ditolak duduk bertindak” yang menjadi pemeran utama 2 orang, laki-laki dan perempuan,perumpuan nya bernama selva hatmajaya (nama disamarkan) dan yang menjadi laki-laki yang menulis artikel ini.
Kenapa jadi kami dtunjuk berdua memang ini dari kisah nyata, bahwa memang suka dengan dia tapi tidak bersua, bagaiamana cerita nyata kita skip saja.
Yang menjadi masalah adalah, saat penggarapan terdapat banyak masalah dimana yang paling bermasalah adalah tentang berkubu-kubu tersebut dari masing-masing merasa paling bisa ingin tampil dan mendapatkan nilai, padahal inikan dinilai satu kelas. satu hari semakin bertambah dan berlalu, dan tiba saat satu hari sebelum pementasan.
Dan penulis tak sanggup meneruskan karena jumlah artikel sudah 1000 lebih jadi ceritanya tentang kelanjutan pengalaman saat KKN waktu jadi mahasiswa dilanjutkan Artikel selanjutnya, dan sebelum kesana nanti saya ceritakan sambungan dari cerita SMA juga. Hehehehehhe .
Kenakalan-Kenakalan Penulis Saat Sekolah