Suku Banjar dan Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Suku Banjar – Menurut Wikipedia adalah suku bangsa yang menempati wilayah Kalimantan Selatan, serta sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur. Populasi Suku Banjar dengan jumlah besar juga dapat ditemui di wilayah Riau, Jambi, Sumatra Utara dan Semenanjung Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada abad ke-19 ke Kepulauan Melayu.

[toc]

Suku Banjar dan Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Suku Banjar
idntimescom

Sebelum membahas Pakaian Adat, perlu kita ketahui asal – usul Suku Kalimantan. Suku asli Kalimantan Selatan Yaitu Suku Banjar. Suku Banjar di Kalimantan Selatan terdiri dari tiga Sub Etnis yang berbeda, yaitu Pahuluan, Batang Banyu, dan Kuala. Pengertian dai Sub Etnis tersebut berbeda – beda, Yaitu Seperti ini.

1. Suku Banjar Pahuluan

Pahuluan atau yang dikenal urang Banjar Pahuluan, adalah suatu kelompok masyarakat yang mendiami lembah – lembah dan sungai yang berhulu ke Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan.

Suku Banjar
folksofdayakwordpresscom

Masyarakat Banjar Pahuluan berbicara dalam Bahasa Banjar Pahuluan yang termasuk dalam golongan Bahasa Melayu. Bahasa Banjar Pahuluan sangat mirip dengan Suku Banjar Batang Banyu dan Banjar Kuala, hanya saja yang membedakannya yaitu gaya Bahasanya.

Suku Banjar Pahuluan juga banyak terdapat di Negara Tetangga atau Malaysia. Diperkirakan beberapa abad yang lalu terjadi peperangan di wilayah Banjar, dan terjadi migrasi besar – besaran ke Negara Malaysia. Sehingga sampai saat ini sebagian Suku Banjar Pahuluan lebih sering menyatakan dirinya sebagai Suku Melayu Banjar.

2. Suku Banjar Batang Banyu

Suku Banjar
wikiwandcom

Suku Banjar Batang Banyu yang pemukimannya terkonsentrasi di sekitar Sungai Negara.

Suku Banjar Batang Banyu berbicara dalam Bahasa Banjar yang pada dasarnya berasal dari Bahasa Melayu Sumatera atau sekitarnya, dalam perkembangannya banyak menyerap kosa kata Bahasa Dayak dan bahasa para imigran dari Pulau Jawa yang diperkirakan pada masa zaman Hindu yang mengungsi ke wilayah ini.

Suku Banjar Batang Banyu hidup berdampingan dengan Suku Dayak, yang membedakan mereka yaitu dari Agama. Suku Banjar Batang Banyu secara mayoritas adalah pemeluk Agama Islam, sedangkan penduduk Suku Dayak yang ada disekitarnya umumnya menganut Agama Suku dan Agama Kristen.

3. Suku Banjar Kuala

Masyarakat Banjar Kuala banyak bermukim di daerah perkotaan seperti di Ibukota Kalimantan Selatan atau di Banjarmasin, di Banjarbaru, dan Daerah Martapura.

Suku Banjar
visitkalselcom

Masyarakat Banjar Kuala memiliki banyak campuran ras suku lain campuran dari Orang Kuin, Batang Banyu, Dayak Ngaju ( Berangas, Bakumpai ), Orang Kampung Melayu, Kampung Bugis – Makassar, Kamoung Jawa, Kampung Arab, dan sebagian Orang Cina Parit yang Masuk Islam.

Suku Banjar Kuala mayoritas adalah pemeluk agama Islam. Agama Islam berkembang di wilayah ini diduga ketika masa kekuasaan Pangeran Samudra di wilayah Tanah Banjar. Suku Banjar Kuala adalah penganut agama Islam yang kuat, sehingga dalam beberapa kegiatan tradisi budaya mereka banyak dipengaruhi oleh budaya yang bernafaskan budaya Islam.

Nah, Ketiga Etnis tadi disebut dengan Urang Banua dan dikenal memiliki kebudayaan yang unik dan penuh makna. Salah satunya tercermin dalam Pakaian Adatnya.

Sebagai suku mayoritas, kebudayan dari Suku Banjar menjadi ikon utama Kebudayaan Kalimantan Selatan di kancah Nasional. Salah satu peninggalan budaya Suku Banjar yang masih bertahan sampai sekarang ialah Pakaian Adatnya.
Dari yang saya dapatkan sedikitnya ada 4 Pakaian Adat Kalimantan Selatan yang kini masih tetap lestari di kehidupan masyarakat Banjar,yaitu:

1. Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut

Suku Banjar
deskgramnet

Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut adalah Pakaian Adat Kalimantan Selatan yang modelnya sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu. Pakaian ini dikenakan oleh para pengantin di Upacara Adat Pernikahannya.
Nuansa Hindu sangat kental terasa dengan penggunaan Kemben yang disebut Udat oleh para mempelai wanita. Rangkaian bunga melati yang bernama Karang Jagung semakin menambah kecantikan dan keanggunan pemakainya.

2. Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari

Suku Banjar
stapicocom

Busana dan Aksesoris yang terasa begitu mewah dari pakaian Adat Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari meliputi kesakralan pasangan pengantin Adat Banjar ini. Seperti nama pakaiannya yang artinya “ Bersinar Layak Matahari”, Pasangan Pengantin pun terlihat gemerlap dalam balutan busana yang diciptakan sekitar abad 17 ini.

Pakaian Adat khas Kalimantan Selatan ini terlihat sangat istimewa dengan taburan Payet mengkilau. Tak ketinggalan Aksesoris keemasan seperti Kalung, Cikak, Kalung Kebun Raja, Anting Beruntai Panjang Kilat Bahu, Gelang, Cincin, Gelang Kaki, Selop bersulam Benang Emas, dan ditambah Roncean Bogam Penghias Kepala menjadi perpaduan sangat indah yang mampu menonjolkan kemewahan dan keanggunan pasangan pegantin.

3. Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan

borneochannelcom

Perpaduan antara Timur Tengah dan Negeri Tirai Bambu, menjadikan nuansa pakaian adat ini menjadi unik. Warnanya yang khas dengan detail menawan menjadikan pakaian adat ini berbeda dari pakaian lainnya.

Pakaian pengantin pembauran terlihat sangat jelas dari bentuk pakaian mempelai pria dan wanita. Pengantin Pria menggunakan Kopiah Alpe, Baju Gamis, dan Jubah yang lekat dengan pengaruh pedagang Gujarat yang membawa Islam ke Indonesia. Sedangkan mempelai Wanita memakai Kebaya lengan panjang gaya Cheong Sam lenkap dengan Rok Pias bersulam bertabur manik – manik dan mote yang dipengaruhi dari Negeri Tirai Bambu yang dibawa pedagang dari Dataran Tiongkok yang datang ke Indonesia.

Keindahan Aksesoris yang menghiasi kedua mempelai tak lepas dari campuran kebudayaan kedua Negeri tersebut. Seperti, Tusuk Konde berbentuk Laa ( Arab ), Tusuk Burung Hong, Sanggu Bulat dari kiri ke kanan yang disebut Galungan Paginan untuk Wanita. Sedangkan pada Pria Kopiah Alpe dengan tinggi 15 cm dilapisi dengan Sorban.

4. Pengantin Babaju Kubaya Panjang

shopeecoid

Dalam Perkembangannya, Pakaian Adat Banjar khas Kalimantan Selatan ini masih tetap dilestarikan. Pasangan pengantin pun masih banyak yang memakai pakaian adat ini untuk menerima restu dari keluarga dan kawan – kawan yang datang kepernikahan. Pakaian ini pun tak luput dari sentuhan tampilan modern, tetapi tidak meninggalkan pakem dan keindahan alami pada pakaian adat yang ada.

Seperti pada busana adat yang asli, sang mempelai wanita memakai Baju Poko, dengan menyesuaikan karakter si pemakai juga sentuhan Islami dalam masyarakat Banjar, sering diganti dengan kebaya panjang menutupi tubuh, dan juga dilengkapi dengan jilbab yang dihiasi dengan Amar atau Mahkota disertai aksesoris lainnya.

Nah itulah tadi asal – usul terjadinya Masyarakat Banjar atau Suku Asli Kalimantan Selatan dan 4 macam Pakaian Adat khas Kalimantan Selatan atau biasa disebut Pakaian Banjar. Baik di Kampung maupun di Kota, pakaian adat masih banyak digunakan untuk acara Pernikahan, Penyambutan Menteri atau Pejabat Daerah, Festival dan masih banyak lagi.

Jika anda ingin melihat – lihat Pakaian, Kuliner, dan Kebudayaan – kebudayaan khas yang ada Kalimantan Selatan. Datanglah Ke Banjarmasin pada tiap tanggal 14 Agustus Karena tanggal itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ( HUT ) Kalimantan Selatan.

 

Artikel Terkait:

 

Leave a Comment