Upacara Adat – menurut pengertian yang saya baca di https://elib.unikom.ac.id upacara adat terbagi menjadi dua kata yaitu upacara dan adat. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sekelompok orang yang memiliki aturan tertentu sesuai dengan tujuan. Sedangkan yang dimaksud dengan adat adalah wujud idil dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengaturan tingkah laku.
[toc]
UPACARA ADAT KALIMANTAN SELATAN
Upacara adat memang sangat berpengaruh di daerah mana pun, karena upacara adat merupakan ciri khas sekaligus simbol adat istiadat yang ada di daerah tersebut. Upacara adat juga mencakup kebiasaan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Upacara adat terbagi menjadi beberapa sifat yaitu, sebagai warisan sejarah dari para leluhur, yang sifatnya sebuah perkawinan antar budaya, serta ada juga hasil dari pengalaman agama yang diyakini penduduk setempat. Dan juga tidak jarang di temukan upacara yang berbau mistis.
Dari yang saya baca dan pelajari, ada 10 upacara adat yang ada di Kalimantan Selatan. Di sini kita akan membahas satu per satu upacara adat yang ada di Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut.
1. Basunat
Bagi masyarakat Kalimantan Selatan Basunat sangat penting, selain mayoritasnya yang beragama Islam, tradisi basunat juga untuk kebersihan diri. Oleh karena itu orang – orang Kalimantan Selatan di sunat sejak masih anak – anak antara umur 6 – 12 tahun untuk laki – laki, sedangkan untuk perempuan di sunat biasanya sejak masih bayi.
Selain dilaksanakan oleh kalangan umat Islam, masyarakat lokal yang beragama lain seperti Kristen, Hindu, dan agama kepercayaan lain juga ada yang melakukan upacara basunat ini.
2. Baayun Mulud
Baayun di ambil dari kata “ayun” bisa diterjemahkan secara bebas yaitu “melakukan proses ayunan atau buayan”. Di Kalimantan Selatan umumnya proses ayun dilakukan ketika hendak menidurkan bayi. Ayunan tersebut memberi kesan melayang kepada sang bayi sehingga bayi bisa tertidur dengan lelap.
“mulud” berasal dari kata Maulid yang digunakan masyarakat setempat untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Umumnya tempat pelaksanaan baayun mulud itu di dalam Masjid. Pada ruangan tengah masjid dipasang di tiang tiang masjid dan digantung beberapa ayunan untuk melakukan upacara tersebut.
Ayunan yang dibuat ada tiga lapis, lapisan atas dibuat menggunakan kain Sasirangan, lapisan tengah menggunakan kain belacu yang di beri warna kuning yang terbuat dari sari kunyit, dan lapisan yang di bawah menggunakan kain bahalai atau kain panjang tanpa sambungan jahitan.
Ada beberapa aturan bagi jamaah yang ingin melibatkan anaknya dalam baayun mulud. Yaitu setiap orang tua harus menyerahkan piduduk yaitu sebuah sasanggan yang berisi beras kurang lebih tiga setengah liter, gula merah, kelapa, telur ayam, benang, jarum, sebongkah garam, dan uang perak biasanya uang logam yang berwarna kuning.
3. Aruh Ganal
Aruh Ganal merupakan tradisi orang dayak yang merupakan puncaknya dari tradisi berhuma atau berladang. Aruh Ganal yaitu sebuah pesta besar yang dilakukan semua hasil ladang sudah dipanen, hal ini merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang di berikan Tuhan.
Bagi masyarakat dayak, berladang bukan hanya semata – mata merupakan aktivitas ekonomi, tetapi juga aktivitas religi untuk berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
4. Mallasuang Manu
Mallasuang Manu adalah upacara adat yang ada di Kalimantan Selatan. Upacara ini yaitu dengan melepaskan sepasang ayam untuk diperebutkan kepada masyarakat sebagai rasa syukur atas melimpahnya hasil laut di Kecamatan Pulau Laut Selatan.
Tradisi ini dilaksanakan oleh Suku Mandar yang mendominasi Kecamatan Pulau Laut Selatan. Acara ini diadakan setahun sekali pada bulan Mei, upacara ini pun digelar hampir seminggu dengan hiburan – hiburan oleh rakyat, biasanya upacara ini berlangsung sangat meriah.
5. Lisan Lamut
Lisan Lamut adalah salah satu tradisi yang ada di Kalimantan Selatan. Lisan Lamut dilantunkan oleh seseorang yang dinamakan Pelamut, dengan memukul alat musik tradisional yang bernama terbang.
Lisan Lamut merupakan jenis karya sastra tradisional yang berbentuk syair, pantun, dan narasi. Pembacaan lamut diiringi dengan lagu dan dengan tabuhan terbang.
Pembacaan upacara adat Lisan lamut biasanya dibacakan dalam semalam suntuk, mulai pukul tujuh malam sampai pukul empat pagi, atau bisa juga dimulai dari sesudah sholat isya sampai hari menjelang subuh.
6. Aruh Baharin
Aruh Baharin yaitu pesta syukuran yang dilakukan gabungan keluarga besar yang berhasil memanen padi di sawah. Pesta yang berlangsung selama seminggu ini terasa sakral karena para Balian setiap malam menggelar ritual pemanggilan roh leluhur untuk ikut hadir dalam upacara tersebut.
Aruh Baharin merupakan upacara adat yang dilakukan dengan cara berlari kecil sambil membunyikan gelang yang terbuat dari tembaga kuningan mengelilingi salah satu tempat pemujaan sambil membaca mantra. Biasanya upacara ini dimandatkan kepada tokoh adat untuk memimpin upacara ritual Aruh Baharin.
7. Mandi Pengantin ( Badudus )
Badudus adalah upacara adat di Kalimantan Selatan yang terkait dengan keluarga. Tradisi Badudus merupakan upacara yang dilakukan pada masa peralihan antara masa remaja ke masa dewasa.
Tujuan upacara badudus adalah untuk membersihkan jiwa dan raga manusia. Bagi calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan dan dinobatkan sebagai orang yang dewasa harus melalui upacara adat badudus ini.
Selain membersihkan jiwa dan raga, tujuan badudus juga merupakan sarana untuk membentengi diri dari berbagai gangguan – gangguan. Badudus juga diyakini masyarakat sebagai penangkal untuk melangsungkan pernikahan.
Jika tidak melakukan upacara badudus, kemungkinan kedua mempelai akan terserang penyakit yang aneh, dan kemudian kehidupan rumah tangga kedua mempelai kelak akan digoyahkan oleh berbagai macam rintangan.
Dan intinya, jika tidak melaksanaka upacara badudus atau mandi pengantin ini kebahagiaan hidup dalam rumah tangga sangat susah untuk diraih, dan selalu mengalami banyak masalah.
8. Macceratasi
Macceratasi merupakan upacara adat masyarakat nelayan tradisional yang berada di daerah kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Upacara adat ini dilakukan sudah berlangsung lama dikalangan masyarakat Kotabaru dan terus dilakukan secara turun – temurun.
Upacara macceratasi dilakukan dengan menyembelih hwan dari jenis kerbau, kambing, dan ayam. Setelah disembelih kemudian darah dari hewan tersebut dialirkan ke laut.
Maksud dan tujuan mengalirkan darah kelaut adalah memberikan darah bagi kehidupan laut, dan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai, mereka berharap mendapatkan rezeki yang melimpah dari hasil kehidupan laut.
Upacara macceratasi dilaksanakan setiap setahun sekali. Upacara ini pernah di gelar di Pantai Sarang Tiung atau Gedambaan. Jika anda pernah berkunjung kesana, pasti tau bagaimana pemandangan indah di Pantai Sarang Tiung tersebut.
9. Mandi Tian Mandaring
Upacara adat memperingati usia kandungan tujuh bulanan atau yanga dinamakan Mandi Tian Mandaring. Upacara adat ini dilakukan khusus untuk wanita hamil yang usia kehamilannya mencapai tujuh bulan.
Saat hendak mengadakan upacara ini, maka disediakan pagar mayang yaitu sebuah pagar yang disekelilingnya digantung mayang – mayang pinang, tiang pagar dibuat dari batang tebu yang diikat bersama dengan tombak.
Di dalam pagar tersebut diletakkan parapen, air kembang, air mayang, keramas asam kamal atau asam jawa, kasai tamu giring, dan sebuah galas dandang yang diisi air dan telah dibacakan berbagai macam doa.
10. Babalian Tandik
Upacara adat Babalian Tandik ini merupakan upacara ritual yang dilaksanakan oleh Suku Dayak selama kurang lebih seminggu. Puncak upacara babalian tandik ini di adakan di depan mulut goa dengan sesajen pemotongan hewan qurban.
Upacara adat ini diakhiri dengan upacara badudus, yang di siram dalam badudus ini umumnya semua para hadirin yang berada pada upacarat adat tersebut.
Nah, itu tadi 10 upacara adat yang ada di Kalimantan Selatan. Upacara adat Kalimantan Selatan ini cukup unik. Jika anda ingin melihat – lihat upacara tersebut silahkan datang ke Kalimantan selatan.
Dan janganlah anda berani menyepelekan upacara tersebut, karena di Kalimantan Selatan kepercayaan dan mistis nya masih sangat kental. Maka dari itu jika anda ingin mengikuti upacara tersebut, anda harus menghormati dan mematuhi peraturan yang sudah dibuat oleh para leluhur dan masyarakat.
Artikel Terkait: